Update terbaru soal ASS: Diduga pelaku pabrik uang palsu di UIN Makassar

Update Terbaru Soal ASS, Diduga Dalang Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar

Kasus uang palsu yang menghebohkan di lingkungan UIN Makassar semakin mengemuka. Penyelidikan terbaru menunjukkan bahwa seorang individu berinisial ASS diduga sebagai dalang dari pabrik uang palsu yang beroperasi di kampus tersebut. Informasi ini berasal dari sumber terpercaya yang terlibat dalam penyelidikan.

Sumber tersebut menyebutkan, “Kami menemukan banyak bukti yang mengarah pada keterlibatan ASS dalam proses pencetakan uang palsu ini. Ini adalah masalah serius yang tidak bisa dianggap remeh.” Penyelidik juga mengungkapkan bahwa pabrik tersebut tidak hanya memproduksi uang palsu, tetapi juga terlibat dalam kegiatan ilegal lainnya yang merugikan masyarakat.

Kepala Polres Makassar, saat ditemui di lokasi terpisah, mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan pengembangan penyidikan dan mendorong masyarakat untuk tetap waspada terhadap peredaran uang palsu di kota ini. Ia menambahkan, “Kami telah berkoordinasi dengan pihak UIN Makassar untuk memberikan dukungan dalam proses penyidikan ini.”

Sementara itu, pihak UIN Makassar menyatakan bahwa mereka akan memberikan bantuan penuh kepada aparat penegak hukum dalam menyelesaikan kasus ini. Rektor UIN Makassar, dalam pernyataannya, menekankan pentingnya menjaga integritas kampus dan mencegah tindakan kriminal yang mencemari nama baik institusi.

Dari informasi yang beredar, diduga ASS merupakan bagian dari jaringan yang lebih besar, yang memanfaatkan berbagai teknologi untuk mencetak uang palsu. Penelusuran lebih lanjut menunjukkan bahwa mereka memiliki resep rahasia dalam memproduksi uang replika yang sangat mirip dengan uang asli, membuatnya sulit untuk dikenali oleh masyarakat.

Dalam beberapa minggu ke depan, diharapkan penegak hukum akan dapat mengungkap lebih banyak informasi mengenai jaringan ini dan membawa pelaku ke pangadilan. Masyarakat diimbau untuk melaporkan segala aktivitas mencurigakan yang berkaitan dengan peredaran uang palsu.