Seusai Melantik Pejabat Eselon II, Mendes Yandri Berpesan Begini, Tegas
Setelah melaksanakan pelantikan pejabat eselon II di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Menteri Yandri Susanto menekankan pentingnya komitmen terhadap tugas dan tanggung jawab yang diemban. Pelantikan ini dilakukan di Jakarta dan dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi di kementerian serta tokoh masyarakat dari berbagai daerah. Dalam acara tersebut, Yandri menyampaikan harapannya agar para pejabat baru dapat mendorong inovasi dan perbaikan pelayanan publik di desa-desa.
“Pelantikan ini bukanlah akhir dari sebuah perjalanan, melainkan awal dari tanggung jawab yang lebih besar. Saya berharap kepada seluruh pejabat yang baru dilantik agar dapat segera bertindak dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” ujar Mendes Yandri. Pernyataan ini menjadi titik tekan dari harapan pemerintah untuk meningkatkan efisiensi dalam mengelola program-program yang ada di desa.
Pembangunan di wilayah pedesaan menjadi salah satu prioritas utama dalam agenda pemerintahan saat ini. Dalam upaya mencapai target-target pembangunan yang telah ditetapkan, Mendes Yandri menekankan pada perlunya kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat. “Kita tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi adalah kunci untuk menciptakan inisiatif yang berdampak dan relevan bagi kebutuhan masyarakat di lapangan,” jelas Yandri.
Yandri juga menyoroti pentingnya data yang akurat dan aksesibilitas informasi bagi pembangunan di desa. Dia menjelaskan bahwa setiap keputusan yang diambil harus didasarkan pada data yang konkret dan relevan. “Tanpa data yang jelas, kita tidak akan bisa mengambil langkah yang tepat. Oleh karena itu, saya mengajak semua pejabat baru untuk memperhatikan pengumpulan data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan,” pungkasnya.
Dalam konteks pengembangan sumber daya manusia, Yandri berharap agar para pejabat yang dilantik dapat berperan aktif dalam mendorong pendidikan dan keterampilan di desa. Menurutnya, upaya pemberdayaan masyarakat tidak hanya terbatas pada infrastruktur, tetapi juga harus mencakup pengembangan potensi sumber daya manusia. “Kita harus mempersiapkan masyarakat desa agar mampu bersaing di era digital seperti sekarang ini. Pendidikan dan pelatihan di desa harus menjadi fokus utama,” tegasnya.
Selain itu, Mendes juga membahas tantangan yang dihadapi oleh desa-desa, seperti masalah kemiskinan, pengangguran, dan ketidakadilan sosial. Dia mendorong para pejabat yang baru dilantik untuk segera merumuskan program-program strategis yang berbasis pada kebutuhan riil masyarakat. “Kita harus proaktif dalam mencari solusi terhadap masalah yang ada. Ini bukan hanya tentang perencanaan, tetapi juga tentang implementasi nyata di lapangan,” katanya.
Mendes Yandri mengingatkan pentingnya sikap transparansi dan akuntabilitas dalam setiap kegiatan pemerintahan di desa. Dia menginginkan agar semua pihak dapat mengawasi dan ikut serta dalam proses pembangunan. “Transparansi adalah fondasi dari kepercayaan. Mari kita bangun kepercayaan itu, baik di antara pemerintah dan masyarakat, maupun antar sesama pegawai negeri,” tandasnya.
Di tengah tantangan yang ada, Yandri optimistis bahwa setiap pejabat yang baru dilantik memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan. “Saya percaya bahwa dengan niat yang baik dan kerja keras, kita semua bisa membuat perbedaan. Tunjukkan komitmen dan dedikasi anda untuk mengubah desa menjadi lebih baik,” ujarnya penuh semangat.
Dalam pelantikan tersebut, juga disampaikan bahwa setiap pejabat harus peka terhadap isu-isu sosial yang berkembang di masyarakat. Mendes mengajak agar para pejabat tidak hanya bekerja di balik meja, tetapi juga terjun langsung ke lapangan untuk mendengar aspirasi dan keluhan masyarakat. “Dengarkan suara rakyat. Itu adalah kunci untuk memahami apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh mereka,” tuturnya.
Salah satu bidang yang mendapat perhatian khusus adalah pemberdayaan ekonomi desa. Mendes Yandri menjelaskan bahwa penguatan ekonomi lokal sangat penting agar desa tidak tergantung pada alokasi dana dari pemerintah. “Inovasi dan kreativitas dalam menciptakan lapangan pekerjaan harus dimulai dari tingkat desa. Carilah potensi-potensi lokal yang bisa dikembangkan,” jelasnya.
Acara pelantikan tersebut diakhiri dengan harapan agar seluruh pejabat yang baru dilantik dapat mengemban tugas dengan sebaik-baiknya. Mendes Yandri menekankan bahwa pengembangan desa bukanlah tanggung jawab satu pihak saja, melainkan tugas bersama yang membutuhkan komitmen dan kerja sama semua elemen terkait. Dengan semangat baru, diharapkan pembangunan di desa dapat berjalan lebih cepat dan lebih baik lagi.