Melihat peningkatan jumlah wisatawan yang berdatangan pada periode libur Nataru, penting bagi semua pihak untuk berkolaborasi dalam menjaga keamanan dan kenyamanan. Dalam hal ini, Poltekpar Medan mengambil inisiatif dengan menggelar berbagai program dan kegiatan yang bertujuan untuk mendukung keamanan selama periode liburan.
Direktur Poltekpar Medan, Dr. H. Muhammad Syafii, M.Si, menjelaskan pentingnya kolaborasi ini, “Dengan adanya kerja sama antara kami dan berbagai elemen masyarakat lainnya, kami berharap ekosistem pariwisata di Medan, terutama selama masa Nataru ini, dapat berlangsung dengan aman dan nyaman bagi semua orang. Keselamatan pengunjung adalah prioritas utama kami.”
Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Poltekpar Medan meliputi kampanye kesadaran keselamatan, pelatihan bagi pelaku pariwisata, serta penyuluhan kepada masyarakat lokal mengenai pentingnya menjaga keamanan di lingkungan sekitar. Poltekpar Medan juga mendukung inisiatif pembersihan dan pengelolaan destinasi wisata untuk menghindari masalah sampah yang bisa merusak keindahan alam serta menciptakan lingkungan yang tidak sehat.
Perlu dicatat bahwa sektor pariwisata memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian lokal. Oleh karena itu, memastikan bahwa liburan Nataru berjalan dengan aman adalah langkah strategis untuk menjaga kepercayaan wisatawan. Dr. H. Muhammad Syafii menambahkan, “Kami tidak hanya fokus pada keamanan pengunjung, tetapi juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pengalaman wisatawan selama mereka berada di Medan.”
Salah satu program unggulan yang dilaksanakan Poltekpar Medan adalah pelatihan untuk pemandu wisata. Dalam pelatihan ini, para pemandu wisata dilatih untuk memberikan informasi yang akurat dan mengedukasi pengunjung tentang budaya dan nilai-nilai lokal. Dengan demikian, pengunjung dapat lebih menghargai tempat yang mereka kunjungi sekaligus berkontribusi pada pelestarian budaya lokal.
Dalam upaya menciptakan ekosistem yang aman, Poltekpar Medan juga melibatkan penegakan hukum dan keamanan. Kerja sama dengan pihak kepolisian dan instansi terkait lainnya sangat penting untuk menjaga ketertiban di lokasi-lokasi wisata. “Kami berharap agar pihak keamanan dapat mengawasi setiap kegiatan pariwisata, sehingga pengunjung dapat merasa lebih tenang dan nyaman,” ungkap Syafii.
Keberhasilan program-program yang dilaksanakan oleh Poltekpar Medan tidak terlepas dari partisipasi aktif masyarakat. Masyarakat setempat diharapkan dapat berperan aktif dalam menjaga lingkungan mereka, serta mempromosikan tempat wisata di sekitar mereka. Poltekpar Medan juga mendorong masyarakat untuk menjadi bagian dari tim keamanan lokal, dengan memberikan pelatihan dan informasi mengenai cara menjaga keamanan selama musim libur.
Kepedulian Poltekpar Medan terhadap lingkungan dan masyarakat sangat terlihat nyata. Misalnya, dalam sebuah kegiatan bersih-bersih di kawasan danau Toba yang diadakan menjelang libur Nataru, mahasiswa Poltekpar bekerja sama dengan berbagai organisasi lingkungan untuk mengumpulkan sampah dan menjaga kebersihan destinasi wisata. “Kegiatan ini sangat penting untuk memastikan bahwa destinasi wisata selalu terlihat baik dan nyaman untuk dikunjungi,” jelas salah satu mahasiswa yang terlibat.
Poltekpar Medan juga berfokus pada promosi pariwisata yang berkelanjutan dengan mengedepankan prinsip-prinsip green tourism. Hal ini termasuk mengingatkan pengunjung untuk menjaga kebersihan, tidak merusak alam, serta mempromosikan produk lokal. Dengan demikian, Poltekpar Medan berkomitmen untuk tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga membuat mereka sadar pentingnya menjaga lingkungan.
Dalam mendukung kegiatan pariwisata yang aman ini, Poltekpar Medan telah menjalin kerja sama dengan berbagai platform online yang memberikan informasi tentang tempat-tempat wisata, pusat perbelanjaan, serta makanan lokal. Dengan informasi yang tepat dan akurat, pengunjung diharapkan dapat merencanakan perjalanan mereka dengan lebih baik dan aman.
Sebagai institusi pendidikan yang berfokus pada bidang pariwisata, Poltekpar Medan secara aktif mengedukasi mahasiswa mereka tentang pentingnya etika dan tanggung jawab sebagai pelaku industri pariwisata. “Kami ingin mahasiswa kami bukan hanya siap untuk berada di industri, tetapi juga memiliki kesadaran yang tinggi tentang tanggung jawab mereka terhadap wisatawan dan lingkungan,” lanjut Syafii.
Melalui berbagai upaya dan inovasi yang dilakukan, Poltekpar Medan berupaya keras untuk menciptakan pengalaman liburan yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga aman. Dengan harapan, kolaborasi antara lembaga, masyarakat, dan pelaku pariwisata bisa memberikan dampak positif yang berkelanjutan. Ekosistem liburan yang aman selama Nataru adalah hasil dari kerja keras semua pihak yang terlibat, sehingga hasilnya tidak hanya dinikmati oleh wisatawan tetapi juga oleh masyarakat setempat.