Dalam pelaksanaannya, tradisi ziarah makam ini biasanya dimulai dari sore hari menjelang malam Natal. Warga keturunan Portugis akan berkumpul di gereja setempat untuk melaksanakan misa. Setelah itu, mereka bergerak menuju makam keluarga dan saudara mereka. Ritual ini menjadi momen bagi mereka untuk menyampaikan doa-doa dan harapan ke hadapan Tuhan untuk para arwah yang telah meninggal.
Salah satu warga keturunan Portugis, Maria Gomes, mengatakan, “Ziarah makam malam Natal adalah salah satu cara kami untuk menunjukkan rasa cinta dan hormat kepada para leluhur. Kami percaya bahwa dengan berdoa di makam, arwah mereka akan merasakan kehadiran kami.” Suasana haru dan khidmat sangat terasa saat warga berkumpul, bernyanyi lagu-lagu Natal, dan melakukan hiasan pada makam dengan bunga sebagai simbol penghormatan.
Dalam tradisi ini, setiap makam yang diziarahi biasanya dihias dengan lilin dan lampu kecil yang terang. Ritual hiasan ini tidak hanya sekadar bentuk penghormatan, tetapi juga sebagai penerang bagi jiwa-jiwa yang telah pergi. Animo warga untuk ikut dalam ziarah malam Natal ini terus meningkat dari tahun ke tahun, menunjukkan betapa pentingnya tradisi ini dalam menjaga ikatan keluarga dan komunitas yang kuat.
Pada malam Natal, tradisi ziarah tidak hanya terbatas pada orang dewasa. Banyak anak-anak dan remaja yang ikut terlibat dalam kegiatan ini. Mereka dilibatkan dalam persiapan misa di gereja serta hiasan makam. “Kami selalu melibatkan anak-anak agar mereka menyadari pentingnya menghormati para leluhur. Ini adalah warisan yang harus diteruskan kepada mereka,” ungkap Bapak Fernando, seorang tokoh masyarakat keturunan Portugis.
Ada pun ritual lain yang diadakan seiring dengan ziarah makam adalah menyanyikan lagu-lagu ibadah yang mengajak semua warga untuk bernyanyi bersama. Suasana menjadi semakin meriah saat iringan musik hadir untuk menemani doa dan nyanyian mereka. Masyarakat percaya bahwa kehadiran lagu-lagu ini tidak hanya menghiasi malam Natal, tetapi juga membawa kedamaian bagi arwah yang telah pergi.
Di beberapa tempat, ritual ziarah ini juga menyuguhkan masakan khas yang diwariskan dari generasi ke generasi. Kue Natal khas Portugis seperti bolo rei (sejenis cake buah kering) atau pastel de nata menjadi hidangan wajib yang dibagi bersama. “Kami mengadakan bakti sosial sekaligus merayakan Natal. Dengan berbagi makanan dalam kegiatan ziarah ini, kami ingin menunjukkan bahwa kita semua adalah satu keluarga besar,” tutur Maria.
Walaupun setiap daerah mungkin memiliki kebiasaan yang sedikit berbeda dalam pelaksanaan tradisi, esensi dari ziarah makam tetap sama. Kegiatan ini tidak hanya menciptakan momen-momen penuh haru, tetapi juga memperlihatkan bagaimana masyarakat tetap menjaga nilai-nilai tradisional di tengah arus modernisasi yang kian berkembang. Kehadiran teknologi dan media sosial saat ini mampu menyebarkan informasi mengenai tradisi ini lebih luas, dan menarik minat generasi muda untuk terlibat.
Warga keturunan Portugis di berbagai wilayah di Indonesia terus berupaya untuk mempertahankan tradisi ziarah makam ini. Mereka banyak melakukan diskusi dan berbagi kisah di media sosial mengenai alasan pentingnya melestarikan tradisi ini. Salah satunya adalah WhatsApp grup yang dikhususkan untuk berbagi informasi kegiatan keagamaan dan tradisi di antara anggota keluarga dan komunitas.
Dalam setiap ziarah, mereka tidak hanya mengenang yang telah pergi, tetapi juga merayakan kehidupan. Mereka saling berbagi harapan untuk masa depan di tengah kesederhanaan. “Kami percaya bahwa dengan mendoakan para leluhur, kami juga dilindungi dan diberkati. Ini adalah kepercayaan yang sudah ada sejak lama dalam keluarga kami,” kata Fernando.
Menjelang larut malam, suasana ziarah ini memasuki puncaknya. Semua warga berdiri di depan makam dan mengangkat lilin mereka, berdoa dengan harap agar kebaikan terus mengalir dalam hidup mereka. Pesan-pesan damai dan kehangatan sangat terasa, menandakan bahwa meski fisik mereka telah pergi, ruh mereka akan selalu hidup dalam kenangan dan kebersamaan.
Begitulah gambaran tradisi ziarah makam malam Natal bagi masyarakat keturunan Portugis. Seiring dengan berjalannya waktu, tradisi ini diharapkan dapat tetap berlangsung dan menjadi bagian dari identitas budaya yang kaya, meskipun tantangan dan perubahan terus menghampiri.